Sabtu, 20 Februari 2016

Manfaat daun pepaya

Pepaya memiliki nama latin Carica papaya L dan termasuk dalam keluarga Caricaceae. Tanaman ini dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi karena sifatnya yang manis dan menyegarkan. Selain mengandung banyak air, buah pepaya juga kaya akan vitamin C. Bagian bunga dan daun pepaya muda juga sering dimanfaatkan sebagai lalap teman makan nasi dan sambal.

Selain bisa dikonsumsi, beberapa bagian pohon pepaya juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Hampir semua bagian dari pohon pepaya bisa digunakan sebagai obat seperti Daun, Bunga, Biji, Akar, Getah, dan Kulit Pepaya.

Dalam tanaman pepaya terkandung enzim papain yang berfungsi untuk melancarkan pencernaan. Selain kandungan enzim papain, dalam pepaya juga terkandung sifat antiseptik di mana kandungan ini berfungsi untuk mencegah perkembangbiakan bakteri-bakteri jahat yang hidup di usus kita. Tak heran, pepaya akan menjadi buah yang paling direkomendasikan untuk mengatasi masalah pencernaan.

Beberapa senyawa yang diketahui terdapat dalam daun pepaya antara lain Enzym papain, alkaloid karpaina, pseudo-karpaina, glikosid, karposid, sakarosa, dekstrosa, levulosa. Alkaloid karpaina mempunyai efek seperti digitalis. Sementara buahnya mengandung ß-karotene, pectin, d-galaktosa, 1-arabinosa, papain, papayotimin papain, fitokinase.

Manfaat dan Khasiat Daun Pepaya

1. Melunakkan Daging

Jika ingin memasak daging sebaiknya gunakan daun pepaya dagingnya menjadi empuk dan enak saat dikunyah. Caranya, hancurkan daun pepaya yang masih basah dan campurkan ke dalam daging yang telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karna rasa pahit dari daun pepaya tersebut bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan.

2. Menambah nafsu makan

Tak sulit membuat ramuan penambah nafsu makan ini, siapkan daun pepaya segar seukuran telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir. Semua bahan dicampur, ditumbuk atau diblender, kemudian disaring untuk diambil airnya kemudian diminum. Ramuan ini aman, bahkan untuk anak-anak sekalipun.

3. Mencegah kanker

Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex), yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker, sebagaimana dikutip dari Journal Society of Biology. Getah ini otomatis didapatkan saat kita mengonsumsi daun pepaya, dimasak dengan cara apa pun.

4. Menghilangkan jerawat

Ternyata daun pepaya juga dapat dipakai untuk mengatasi jerawat. Caranya, ambil 2-3 lembar daun pepaya tua. Jemur sebentar kemudian tumbuk sampai halus. Setelah itu, tambahkan satu setengah sendok air. Lalu oleskan ramuan tersebut pada bagian wajah yang terkena jerawat seperti memakai masker. Biarkan beberapa saat, kemudian bilas hingga bersih.

5. Mengontrol tekanan darah

Caranya, ambil lima lembar daun pepaya, rebus dengan setengah liter air. Rebus terus hingga tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis.

6. Mengobati nyeri haid

Bagi Anda para wanita yang mengalami nyeri saat haid, ada baiknya anda mencoba resep tradisional dari daun pepaya ini, caranya ambil 1 lembar daun pepaya, asam jawa dan garam secukupnya. Rebus dengan segelas air hingga masak. Dinginkan sebelum diminum.

7. Mengobati demam berdarah

Bagi penderita demam berdarah, atau yang sedang mengalami gejala demam berdarah sangat disarankan untuk mengonsumsi daun pepaya. Karena daun pepaya memiliki kandungan yang bisa mengobati atau menetralkan gejala demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk.

Caranya, campur lima lembar daun pepaya, temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga masak, kemudian dinginkan sebelum diminum.

8. Melancarkan pencernaan

Memakan daun pepaya yang sudah direbus baik dimakan dengan atau tanpa makanan pendamping lainnya dapat membantu memperlancar pencernaan. Hal ini dikarenakan didalam daun pepaya terdapat zat karpain, yaitu sejenis kandungan kimia yang dapat membunuh mikroorganisme jahat yang mengganggu pencernaan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya makan rutin daun pepaya rebus setiap hari selama beberapa hari.

Manfaat Biji Buah Pepaya

Biji pepaya tak dapat disepelehkan manfaatnya, selain bisa dijaadikan bibit untuk ditanam lagi juga bisa dijadikan obat yang sangat berkhasiat. 

1. Biji Pepeya sebagai antibakteri

Penelitian telah dilakukan dan menemukan kalau biji pepaya ternyata efektif membasmi E. coli, Salmonella, dan infeksi Staph.

2. Melindungi Ginjal

Penelitian telah menemukan kalau dari ekstrak biji pepaya dapat melindungi ginjal dari racun-diinduksi gagal ginjal.

3. Menghilangkan Parasit di Usus

Ada bukti bahwa biji pepaya membasmi parasit usus. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada anak-anak Nigeria dengan parasit usus, 76,7% dari anak-anak bebas parasit setelah tujuh hari pengobatan dengan biji pepaya dibandingkan dengan hanya 16,7% dari anak-anak yang menerima plasebo.

4. Menetralisir Racun dalam hati

Dalam pengobatan di negeri Cina diyakini kalau sesendok teh biji pepaya dapat membantu detoksifikasi hati. Biji pepaya juga sering direkomendasikan oleh para dokter secara alami dalam pengobatan pada sirosis hati. 

5. Mengobati cacingan

Penyakit memalukan ini juga sangat baik dibasmi dengan biji pepaya, bahkan sangat ampuh katanya.

Peringatan: Bagi yang ibu hamil jangan sekali-kali mengkomsumsi biji pepaya sebagai obat karna akan meningkatkan resiko keguguran. 

manfaat daun binahong


Tanaman merambat dari daratan Korea yang memiliki nama ilmiah Anredera cordifolia ini akhir-akhir ini sedang banyak diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia karena banyak manfaat yang dikandungnya untuk mengobati berbagai macam penyakit berat maupun ringan.

Lalu kandungan nutrisi apa sajakah yang terkandung dalam daun binahong sehingga daun ini disebut dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit? Daun binahong memiliki kandungan berbagai senyawa kimia seperti saponin, minyak atsiri, asam olenolik, dan polifenol yang cukup tinggi. Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam daun binahong ini diketahui memiliki beberapa mafaat bagi kesehatan seperti sebagai zat antoksidan serta sebagai penguat imun tubuh.

Sebenarnya bukan hanya bagian daunnya saja yang bisa dimanfaatkan dari tumbuhan ini, bagian batang dan umbi binahong juga sudah dimanfaatkan sebagai ramuan penyembuhan sejak ribuan tahun lalu di negeri asalnya, yaitu negri Korea.

Berikut adalah beberapa manfaat daun dan bagian lain dari tumbuhan binahong untuk kesehatan serta cara pengolahannya.
·         Mempercepat penyembuhan luka
Kandungan zat antimikroba dalam daun binahong akan sangat efektif bekerja untuk mencegah infeksi pada penderita luka luar baik itu luka bakar ataupun gores. Selain itu, daun binahong juga mengandung senyawa kimia asam askorbat yang dapat mempercepat penutupan luka luar dan mencegah infeksi.
Cara pemakaian daun binahong untuk luka luar cukup mudah, anda hanya tinggal menumbuk daun ini sampai halus lalu tempelkan pada daerah luka.
·         Menjaga kesehatan wajah
Tips ini cukup efektif untuk menghilangkan kerutan dan jerawat pada wajah. Cara menggunakkannya juga cukup mudah, anda hanya harus menggunakan daun binahong sebagai masker wajah. Caranya, tumbuk 5-6 daun binahong lalu tempelkan pada wajah, lalu lakukan langkah ini setiap sebelum tidur. Untuk hasil yang lebih efektif, anda bisa meminum air rebusan 5-10 lembar daun binahong yang dicampur madu agar rasanya tidak terlalu pahit.

Selain dua manfaat daun binahong untuk gangguan kesehatan ringan diatas, beberapa penyakit dan gangguan kesehatan lain juga dapat disembuhkan dengan daun binahong, seperti:
·         Ambien (wasir).
·         Gangguan sakit kepala.
·         Gatal-gatal.
·         Menjaga daya tahan tubuh.
·         Diare.
·         Susah Buang air besar.
·         Flu tulang.
·         Usus bengkak.
·         Sesak nafas.
·         Darah rendah.
·         Kolesterol tinggi.
·         Gangguan kesehatan pasca operasi dan melahirkan.
·         Diabetes.
·         Maag.
·         Asam urat, encok, dan pegal linu.
================================

Anda dapat mengolah daun binahong dengan berbagai cara untuk meredakan penyakit-penyakit diatas:
 
seperti direbus dan diambil airnya, dikunyah langsung, atau diblender. Untuk dosisnya sendiri, silahkan gunakan 5-10 lembar daun binahong dalam 1-2 gelas air putih. Usahakan untuk mengkonsumsi ramuan daun binahong yang anda buat rutin sehari sekali agar khasiatnya cepat kelihatan. Selain itu jika tidak ingin repot, anda dapat membeli produk jadi dari olahan daun binahong dalam bentuk teh atau kapsul binahong.
 


Demikianlah uraian berita
 manfaat daun binahong, yangsangat berguna untuk kesehatan dan perawatan pada wajah.

Sekian dan terimakasih, semoga bermanfaat untuk anda semua,,,,,.....


Biografi BJ Habibie

Biografi  BJ Habibie

Masa Muda
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya].
Foto : BJ Habibie
Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya,  R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.
Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude.
Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat
Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan  indeks prestasi summa cum laude.

Karir di Industri
Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm  atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.
Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.
Kembali ke Indonesia
Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur  untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia danmelepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman. Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air.  Iapun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.
Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada  1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.
Pesawat CN-235 milik Angkatan Udara Turki
Pesawat CN-235 karya IPTN milik AU Spanyol
Ketika menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian. Namun, Habibie memiliki keyakinan kokoh akan visinya, dan ada satu “quote” yang terkenal dari Habibie yakni :
“I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don’t think we have enough.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.)
Kalimat diatas merupakan senjata Habibie untuk berdebat dengan lawan politiknya. Habibie ingin menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Dan ia membandingkan harga produk dari industri high-tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian. Ia menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras.
Pola pikir Pak Habibie disambut dengan baik oleh Pak Harto.Pres. Soeharto pun bersedia menggangarkan dana ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Dan pada tahun 1989, Suharto memberikan “kekuasan” lebih pada Habibie dengan memberikan kepercayaan Habibie untuk memimpin industri-industri strategis seperti Pindad, PAL, dan PT IPTN.
Habibie menjadi RI-1
Secara materi, Habibie sudah sangat mapan ketika ia bekerja di perusahaan MBB Jerman. Selain mapan, Habibie memiliki jabatan yang sangat strategis yakni Vice President sekaligus Senior Advicerdi perusahaan  high-tech Jerman. Sehingga Habibie terjun ke pemerintahan bukan karena mencari uang ataupun kekuasaan semata, tapi lebih pada perasaan “terima kasih” kepada negara dan bangsa Indonesia dan juga kepada kedua orang tuanya. Sikap serupa pun ditunjukkan oleh Kwik Kian Gie, yakni setelah menjadi orang kaya dan makmur dahulu, lalu Kwik pensiun dari bisnisnya dan baru terjun ke dunia politik. Bukan sebaliknya, yang banyak dilakukan oleh para politisi saat ini  yang menjadi politisi demi mencari kekayaan/popularitas sehingga tidak heran praktik korupsi menjamur.
Tiga tahun setelah kepulangan ke Indonesia, Habibie (usia 41 tahun) mendapat gelar Profesor Teknik dari ITB. Selama 20 tahun menjadi Menristek, akhirnya pada tanggal 11 Maret 1998, Habibie terpilih sebagai Wakil Presiden RI ke-7 melalui Sidang Umum MPR. Di masa itulah krisis ekonomi (krismon) melanda kawasan Asia termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah terjun bebas dari Rp 2.000 per dolar AS menjadi Rp 12.000-an per dolar. Utang luar negeri  jatuh tempo sehinga membengkak akibat depresiasi rupiah. Hal ini diperbarah oleh perbankan swasta yang mengalami kesulitan likuiditas. Inflasi meroket diatas 50%, dan pengangguran mulai terjadi dimana-mana.
Pada saat bersamaan, kebencian masyarakat memuncak dengan sistem orde baru yang sarat Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang dilakukan oleh kroni-kroni Soeharto (pejabat, politisi, konglomerat). Selain KKN, pemerintahan Soeharto tergolong otoriter, yang  menangkap aktivis dan mahasiswa vokal.
Dipicu penembakan 4 orang mahasiswa (Tragedi Trisakti) pada 12 Mei 1998, meletuslah kemarahan masyarakat terutama kalangan aktivis dan mahasiswa pada pemerintah Orba. Pergerakan mahasiswa, aktivis, dan segenap masyarakat pada 12-14 Mei 1998 menjadi momentum pergantian rezim Orde Baru pimpinan Pak Hato. Dan pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto terpaksa mundur dari jabatan Presiden yang dipegangnya selama lebih kurang 32 tahun. Selama 32 tahun itulah, pemerintahan otoriter dan sarat KKN tumbuh sumbur. Selama 32 tahun itu pula, banyak kebenaran yang dibungkam. Mulai dari pergantian Pemerintah Soekarno (dan pengasingan Pres Soekarno), G30S-PKI, Supersemar, hingga dugaan konspirasi Soeharto dengan pihak Amerika dan sekutunya yang mengeruk sumber kekayaan alam oleh kaum-kaum kapitalis dibawah bendera korpotokrasi (termasuk CIA, Bank Duni, IMF dan konglomerasi).
Soeharto mundur, maka Wakilnya yakni BJ Habibie pun diangkat menjadi Presiden RI ke-3 berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Namun, masa jabatannya sebagai presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Habibie berhasil memimpin negara keluar dari dalam keadaan ultra-krisis, melaksanankan transisi dari negara otorian menjadi demokrasi. Sukses melaksanakan pemilu 1999 dengan multi parti (48 partai), sukses membawa perubahan signifikn pada stabilitas, demokratisasi dan reformasi di Indonesia.
Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University.

Catatan-Catatan Istimewa BJ Habibie
Habibie Bertemu Soeharto
“Laksanakan saja tugasmu dengan baik, saya doakan agar Habibie selalu dilindungi Allah SWT dalam melaksanakan tugas. Kita nanti bertemu secara bathin saja“, lanjut Pak Harto menolak bertemu dengan Habibie pada pembicaraan via telepon pada 9 Juni 1998.
(Habibie : Detik-Detik yang Menentukan. Halaman 293)
Salah satu pertanyaan umum dan masih banyak orang tidak mengetahui adalah bagaimana Habibie yang tinggal di Pulau Celebes bisa bertemu dan akrab dengan Soeharto yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Pulau Jawa?
Pertemuan pertama kali Habibie dengan Soeharto terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14 tahun. Pada saat itu, Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Makasar dalam rangka memerangi pemberontakan/separatis di Indonesia Timur pada masa pemerintah Soekarno. Letkol Soeharto tinggal berseberangan dengan rumah keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie. Karena ibunda Habibie merupakan orang Jawa, maka Soeharto pun (orang Jawa) diterima sangat baik oleh keluarga Habibie. Bahkan,  Soeharto turut hadir ketika ayahanda Habibie meninggal. Selain itu, Soeharto pun menjadi “mak comblang” pernikahan adik Habibie dengan anak buah (prajurit) Letkol Soeharto. Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun Soeharto telah kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan di Indonesia Timur.
Setelah Habibie menyelesaikan studi (sekitar 10 tahun) dan bekerja selama hampir selama 9 tahun (total 19 tahun di Jerman), akhirnya Habibie dipanggil pulang ke tanah air oleh Pak Harto.  Meskipun ia tidak mendapat beasiswa studi ke Jerman dari pemerintah, pak Habibie tetap bersedia pulang untuk mengabdi kepada negara, terlebih permintaan tersebut berasal dari Pak Harto yang notabene adalah ‘seorang guru’ bagi Habibie. Habibie pun memutuskan kembali ke Indonesia untuk memberi ilmu kepada rakyat Indonesia, kembali untuk membangun industri teknologi tinggi di nusantara.
Bersama Ibnu Sutowo, Habibie kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1974. Habibie mengusulkan beberapa gagasan pembangunan seperti berikut:
·         Gagasan pembangunan industri pesawat terbang nusantara sebagai ujung tombak industri strategis
·         Gagasan pembentukan Pusat Penelitan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek)
·         Gagasan mengenai Badan Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknologi (BPPT)
Gagasan-gagasan awal Habibie menjadi masukan bagi Soeharto, dan mulai terwujud ketika Habibie menjabat sebagai Menristek periode 1978-1998.

Namun, dimasa tuanya, hubungan Habibie-Soeharto tampaknya retak. Hal ini dikarenakan berbagai kebijakan Habibie yang disinyalir “mempermalukan” Pak Harto. Pemecatan Letjen (Purn) Prabowo Subianto dari jabatan Kostrad karena  memobilisasi pasukan kostrad menuju Jakarta (Istana dan Kuningan) tanpa koordinasi atasan merupakan salah satu kebijakan yang ‘menyakitkan’ pak Harto. Padahal Prabowo merupakan menantu kesayangan Pak Harto yang telah dididik dan dibina menjadi penerus Soeharto. Pemeriksaan Tommy Soeharto sebagai tersangka korupsi turut membuat Pak Harto ‘gerah’ dengan kebijakan pemerintahan BJ Habibe, terlebih dalam beberapa kali kesempatan di media massa,  BJ Habibie  memberi lampu hijau untuk memeriksa Pak Harto. Padahal Tommy Soeharto merupakan putra “emas’ Pak Harto. Dan sekian banyak kebijakan berlawanan dengan pemerintah Soeharto dibidang pers, politik, hukum hingga pembebasan tanpa syarat tahanan politik Soeharto seperti Sri Bintang Pamungkas dan Mukhtar Pakpahan.



Habibie : Bapak Teknologi Indonesia*
Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech” mendapat “hati” pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan “dana ekstra” untuk mengembangkan ide Habibie. Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak sebagai bentuk kolusi Habibie-Soeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran Habibie.
Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruapakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.
Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi.  Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.
Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber,  water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.

Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.Karena pola pikirnya tersebut, maka saya menganggap beliau sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.

Selasa, 09 Februari 2016

CERPEN

Ibu, Hari Ini Aku Berubah!

Bel sekolah berbunyi. Erwan bergegas berkemas dan berlari menemui ibunya. Ibunya sebagai guru kelas tiga SDN Nusa Indah, sekolah Erwan, belum selesai mengadakan rapat dengan kepala sekolah yang dijadwalkan akan selesai jam dua, atau satu jam setelah bel sekolah tersebut berbunyi. Erwan yang mempunyai kebiasaan makan, terlihat gelisah merasakan perutnya yang keroncongan. Sesaat Erwan menengok ke ruang rapat. Ibu Fitri, wali kelas erwan juga teman guru ibu Erwan berkata, “ Sebentar ya, Nak,”  terdengar dari ruang rapat. Semua bapak dan ibu guru di ruang itu tertawa melihat tingkah Erwan.
Erwan yang telah menduduki kelas enam SD ini seharusnya lebih dewasa dan telah memikirkan Ujian Akhir Sekolah Bersetandar Nasional (UASBN), bukan hanya memikirkan makan untuk kebutuha perutnya. Sembari menunggu ibunya, Erwan pun berajak ke kantin, berharap  ada makanan yang bisa menenangkan perutnya yang terus bernyanyi. Akan tetapi kantin yang biasa dia gunakan untuk makan sudah tutup. Di sana hanya terlihat kucing peliharaan ibu kantin berbaring di atas kursi di kantin itu. Erwan yang putus asa mencari makan siangnya, duduk bersama kucing dan terus menggumam.
Sesaat kemudian ibu Erwan Datang, Mustainah yang sudah keluar dari ruang rapat menghampiri Erwan dikantin dan membawakannya satu buah roti dan air mineral. Begitu lahabnya dia memakan roti itu. Perut keroncongan seorang ibu, sudah terbayar dengan senyum Erwan yang telah menghabiskan satu buah roti itu. Mustaimah mengajaknya pulang.
“Angkoooooooooot,” teriak Mustainahbersama putranya, Erwan yang sedang menunggu angkot di halte depan depan sekolah.
“Buk, Aku laper nih,” seru Erwan yang sedang naik angkot bersama ibuknya.  Suami ibu Mustainah, supriyono yang bekerja sebagai wiraswasta hari ini tidak bisa menjemput mereka. Keluh manja Si Erwan yang merasa laparpun diabaikan ibu Mustainah . Hanya satu jawaban ibu Mustainah, “Yang sabar, Nak!” jawab ibu itu dengan penuh kesabaran!
Malam telah tiba. Pak Supriyono pun pulang dari kantornya. Belum sempat duduk maupun minum the hangat, Erwan pun minta dibelikan nasi goreng. Ibu Mustainah membentak suaminya agar segera membelikan nasi goreng sesuai permintaan Erwan. Bentakan ibu Mustaina pun penuh dengan cacian, sakit untuk didengar. Semua itu ia lakukan untuk membahagiakan Erwan anak tunggalnya. Begitulah selalu kehidupan keluarga Erwan.
Suatu pagi Erwan pun menangis. Dia lupa mengerjakan PR matematika untuk hari ini. Beribu-ribu alasan keluar dari mulut anak manja itu, agar ia tidak berangkat sekolah.
“Ayo nak berangkat! Lupa tidak mengerjakan PR tidak apa-apa. Asalkan berangkat nanti ibuk bilangkan ke ibu Fitri, wali kamu!” ucap ibu itu penuh rayu agar anak tersebut berangkat sekolah.
Pak Supriyono pun ikut merayu Erwan. Rayu Pak Supriyono yang sedikit maksud mendidik, menjadi kemarahan ibu Mustainah yang sangat memanjakan anak itu. Pagi ini pun serasa ada kapal pecah dirumah tangga ini.
Pagi itu terulang kembali. Erwan menangis dan merintih kesakitan dengan alasan sakit perut. Kenyataannya, dia takut dengan pendalaman materi matematika. “Anakku sayang, Kamu berangkat sekolah yah! Supaya  peringkat sekolah kita tidak turun karena tidak ada nilai kamu.” pinta ibu Mustainah. Demikian pula pak supriyono ikut membujuk. Terlihat waktu yang semakin siang, Erwan tidak berangkat sekolah. Aksi mogok sekolah seperti ini sudah sering dilakukan Erwan, namun orang tua Erwan belum pernah bersikap tegas mapun kasar kepadanya.
Erwan sejak kanak-kanak memang sudah dimanjakan orang tuanya.  Apapun yang di Minta Erwan selalu terpenuhi, tanpa mengenal waktu, tempat dan juga cuaca. Sejak kanak-kanak dia memang sering tidak berangkat sekolah. Kakak ipar ibu Mustainah adalah seorang yang ditakuti Erwan. Tanpa dengan menangis, bujukan kaka ipar bu Mustainah selalu diterima Erwan. Namun kakak ipar bu Mustainah tidak ingin melampaui kuasa sebagai orang tua Erwan.
Dan saat Erwan selalu bertingkah seperti itu, selau tercurah keluh kesah tercurah dari hati kedua orang tuanya.
“Tuhan, kenapa anakku sering, mogol sekolah? Kenapa rayuanku selalu tumbang dengan tangis anakku ?” bu mustainah menjatuhkan air mata, turut pula pak Supriyono yang berada di samping ibu Mustainah. “Kenapa hamba tidak bisa tegas sebagaiman orang tua pada mestinya?” Kesediha itu selau menghantui keluarga ini.
Ulangan Akhir semester pertama telah tiba. Erwan yang duduk di bangku kelas enam harus menjalani satu minggu dengan ulangan itu. “Nak, calon dokter harus belajar,” sebagai motivasi bu Mustainah,”Katanya mau seperti dokter Hendra?” sesaat Erwan tersenyum melihat kedua orang tua yang mendampingi Erwan belajar.” “Besok juga harus bisa masuk SMA satu kayak kakak sepupu kamu, si Iyan.”seru pak Supriyono. “Ayo pak dokter belajar” Erwan tersenyum, “Dokternya baru lapar, beliin ayam goreng, Pak!” ayah Erwan langsung berangkat memenuhi permintaan Erwan.
Hari yang paling ditakutkan pun datang. Ulangan Matematika dan Agama di depan mata. Ibu Mustainah yang sedang menyiapkan sarapan pagi, mendengar tangisan Erwan yang sedang bangun tidur.
“Buuuuuk…….,” teriak Erwan sambil menangis.
“Aku sakit.” Bu Mustainah menghampirinya
“Sakit apa, Nak?” melihat Erwan yang terus memegani perutnya.
“Sinih ibuk kasih minyak biar ga sakit perutee.” Sembari Erwan yang terus menangis, Pak Supriyono datang menghampiri.
“Buk, dianget-angetin perutee, nanti kan terus sembuh! Nanti juga harus berangkat, ada ulangan semesteran.” Kata pak Supriyono.
”Aku sakit, Pak. Gak bisa berangkat sekolah.” seru manja anak ini.
Saat itu pun juga bu Mustainah menelepon bu, Fitri. “Selamat pagi bu Mustainah?” seru bu Fitri mengawali pembicaraannya. Telepon pun disambungkan ke Erwan yang sedang menangis. “Calon dokter harus sekolah kalo cuma sakit perut,” rayu bu Fitri. “Harus ikut semesteran kalo sudah kelas enam.”
“Dengarkan bu Fitri, Nak!” kata bu Mustainah. Namun Erwan bertambah menangis dan menangis.Seperti tiada lagi yang ditakutinya.
Saat-saat yang mendebarkan pun tiba. Rapat pertimbangan nilai pun digelar. “Bu Fitri? Nilai Erwan kenapa tidak tuntas ini? Nilai merah, gimana dengan ujiannya nanti?” ujar ibu sumarsih selaku kepala sekolah SD N Nusa Indah.”Maaf bu, saya tidak sampe hati.” terdiam. “Semua bapak ibu guru tercekam seketika memperhatikan keduanya berbicara. Sementara itu mata Mustainah di sudut pojok meja rapat berkaca-kaca memikirkan nilai matematika anaknya, yang Erwan ikuti separuh waktu itu.
Erwan yang sedang mengikuti classmeeting dipanggil ke ruang kepala sekolah.”Maaf bu kepala, untuk apa saya dipanggil ke sini?” sumarsi tercengan, tak bisa angkat bicara. “Ada nilai kamu dibawah KKM,” sahut Fitri. “Kamu kerjakan ulanga matematika, karena kamu belum tuntas. “ kepala sekolah itu berbicara juga.
Liburan kali ini bukanlah waktu Erwan untuk membesarkan perutnya. Erwan terketuk, akan suatu perjuangan mendapatkan nilai. Bagi Erwan panggilan kepala sekolah itu adalah celuti untuknya terus belajar dan belajar. Tak sempatpu Erwan melirik televise saat belajar, dan dia tetap focus. Dia punmengikuti les diberbagai guru privatnya. Dia juga selalu mengerjakan latihan soal-soal dengan buku-buku yang disarankan gurunya.
“Adhek baru apa?” terlihat Iyan, kakak sepupu Erwan yang tersenyum, datang dan menghampiri dari rumah sebelah. “Menentukan perbandingan dan sekala pada peta, kak.” “Wah, sekarang Erwan sudah rajin sekali ya!” kata Iyan yang duduk disebelah Erwan yang sedang belajar.
Memang usaha Erwan tak begitu saja. Dia selalu ikut berdoa waktu dini hari. Selalu hidup prihatin dalam setiap langkahnya. Anjuran agama selalu ia kedepankan.
Latihan ujian dan latihan ujian ia jalani. Ia selalu dipandu sepupunya Iyan dan Andro. Bersama keluarga yang lain, mereka mengamati belajar Erwan. “Kak Andro? Planet dalam tata surya ada berapa?” tanya Erwan penuh semangat.”Coba dicari dibuku!” jawabnya lugas. “Sembilan ya, Kak?” masih terus membaca buku di depannya. “Emmmmmmm, sekarang bukan Sembilan lagi, dek. Karena planet Pluto sudah tidak dianggap planet lagi.” (memotong pembicaraan) jawab kakak Iyan yang perhatian ini. “Kuk tidak dianggap sebagai planet lagi kenapa?” tannya Erwan penuh penasaran. “Karena orbit Pluto menerobos planet Neptunus,” jawab Andro kembali memotong pembicaraan.
Waktu memang tidak bisa diajak kompromi lagi. Ujian Akhir tinggal dua minggu lagi. Dan tidak ada pilihan lagi kecuali menghadapinya dengan penuh semangat dan serius.
Seketika malam, Erwan terbangun mendengar ibu dan ayahnya berdoa untuk keberhasilan ujiannya. Selagi dinginya malam, hati Erwan tersentuh.Dia mengambil air dan ikut berdoa dengan orang tuanya. Kemantapan dan keyakinan meraih kesuksesan dalam ujian akhir telah iya dapatkan.
Dalam menjalani ujian,Erwan sangat bersemangat. Dia yakin persiapan-persiapan yang ia lakukan sudah cukup. Dia meminta doa kepada orang tua, keluarga, bapak dan ibu guru, teman dahabat dan yang lainnya agar lebih percaya diri dalam menyelesaikan ujian akhir.
Akhir penantiannya selama enam tahun di pendidikan Sekolah Dasar Nusa Indah telah selesai. Pengalaman buruknya kini menyadarkannya, memberinya gambaran hidup, dan membalikan opini-opini orang di sekitarnya. Dia menjadi siswa luslusan terbaik di kota dan diterima di SMP yang dia inginkan.


Kamis, 04 Februari 2016

LIRIK LAGU AMAZING GRACE

LIRIK BAHASA INGGRIS
Amazing Grace, how sweet the sound,That saved a wretch like me.
I once was lost but now am found,
Was blind, but now I see.

T'was Grace that taught my heart to fear.
And Grace, my fears relieved.
How precious did that Grace appear
The hour I first believed.

Through many dangers, toils and snares
I have already come;
'Tis Grace that brought me safe thus far
and Grace will lead me home.
The Lord has promised good to me.
His word my hope secures.
He will my shield and portion be,
As long as life endures.

Yea, when this flesh and heart shall fail,
And mortal life shall cease,
I shall possess within the veil,
A life of joy and peace.

When we've been here ten thousand years
Bright shining as the sun.
We've no less days to sing God's praise
Than when we've first begun.


LIRIK BAHASA INDONESIA
Ajaib benar anugerah
pembaru hidupku!
'Ku hilang, buta bercela;
oleh-Nya 'ku sembuh.
Ketika insaf, 'ku cemas,
sekarang 'ku lega!
Syukur, bebanku t'lah lepas
berkat anugerah!
Di jurang yang penuh jerat
terancam jiwaku;
anug'rah kupegang erat
dan aman pulangku.
Kudapat janji yang teguh,
kuharap sabda-Nya
dan Tuhanlah perisaiku
tetap selamanya.
Kendati nanti ragaku
terkubur dan lenyap,
padanya-Nya aku
berteduh
bahagia tetap.
Meski selaksa tahun lenyap
di sorga mulia
rasanya baru sekejap
memuji nama-Nya!